Sejarah
PT. PERCETAKAN BALI berdiri pada awalnya pada jaman pejajahan Jepang tahun 1942 bernama BALI SIMBUNSYA. Untuk pertama sekali PT. PERCETAKAN BALI beralamat di Wangaya Kelod, dan dipimpin oleh Tuan N Narasawa. Setelah Jepang kalah dalam perang dunia ke-2, PT. PERCETAKAN BALI berganti nama menjadi PERTJETAKAN SUARA INDONESIA dipimpin oleh Cokorde Ngurah Pemayun dan Ketut Subrata.
Setelah tentara NICA masuk ke Bali pada tahun 1946 pengelolaan kantor itu dikelola oleh NV. LETTERGIETERIJ AMSTERDAM di Surabaya yang diawasi oleh AMACAB BALI DRUKKERAIJ yang dipimpin oleh Tuan N.L Manson dan P.A Schwab dan selanjutnya dipimpin oleh J.Van Riel dan DR.M.Room.
Kemudian setelah terjadianya penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, kantor tersebut diserahkan kepada Residen Bali-Lombok dibawah kepemimpinan A.A.Oka dengan pergantian nama kembali menjadi NV. PERTJETAKAN BALI.
Untuk pertama kalinya NV. PERTJETAKAN BALI disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan penetapan NO.J.A.S/32/15 tertanggal 20 April 1951, dan pada tanggal 17 Juni 1951 kepengurusan perusahaan dilakukan oleh I Gusti Ngurah Djelun (Direktur), Putu Rudolf (Ketua Komisaris), Wayan Dangin dan I Made Sugitha (Anggota Komisaris).
Pada tahun 1999 kantor NV. PERCETAKAN BALI melakukan re-organisasi dan menjual seluruh saham swasta kepada Pemerintahan Daerah Tingkat I Bali melalui Perusahaan Daerah Tingkat I. Kemudian pada tahun 2002 nama NV. PERTJETAKAN BALI berubah menjadi PT. PERCETAKAN BALI dengan pengesahan Akta Notaris No. 2 tanggal 1 Pebruari 2002 dengan pengesahan dari menteri kehakiman dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor: C-05655 HT.01.04 TH 2003 tanggal 17 Maret 2003.
Kemudian dengan semakin majunya perkembangan usaha di PT. PERCETAKAN BALI pada tahun 2006 Kepala BIN selaku Ketua BOTASUPAL meningkatkan status Rekomendasi/Ijin Distributor Dokumen Security menjadi Rekomendasi/Ijin Pencetakan Dokumen Security, dan akhirnya menjadi perusahaan satu satunya yang memiliki ijin security print di Pulau Bali hingga sekarang.