SINOPSIS :
Moderasi beragama merupakan konsep yang mengajak umat beragama untuk bersikap moderat atau seimbang dalam beragama. Inti dari moderasi beragama adalah mengutamakan sikap toleran, terbuka, dan menghargai perbedaan antarumat beragama, serta menghindari sikap fanatisme sempit yang dapat memicu munculnya konflik atau kekerasan.
Eksistensi sebuah bangsa (umumnya bahwa setiap bangsa) menginginkan masyarakatnya hidup rukun terlebih-lebih bangsa Indonesia yang memiliki penduduk dengan berbagai macam perbedaan serta keberagamannya dari keberagaman suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, ras, warna kulit, dan agama. Kerukunan hidup berbangsa, bernegara, beragama, dan bermasyarakat sangat memungkinkan adanya kerjasama yang inten dari berbagai komponen bangsa untuk membangun menuju cita-cita bangsa itu sendiri.
Sesungguhnya sudah sejak dahulu kala Indonesia di mata dunia dipandang sebagai negara yang besar dengan budaya yang beraneka ragam. Sekalipun terdiri dari ribuan pulau (17500) dan beragam budaya, agama dan suku, bangsa Indonesia disatukan dalam “Bhinneka Tunggal Ika”. Filosofi Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam kitab susastranya, Kakawin Sutasoma. Ditulis dalam bahasa Jawa Kuno yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada kebenaran yang bermuka dua. Semboyan ini menggambarkan kehidupan beragama di Indonesia, khususnya di Bali bisa hidup berdampingan dengan damai, harmonis, aman, nyaman, dan bebas dari berbagai bentuk ancaman.